Postingan

Menampilkan postingan dari 2012
Membuat Jurnal Pembalik Hal-hal yang memerlukan Jurnal Pembalik, antara lain: 1. Beban-beban yang masih harus dibayar. 2. Beban dibayar di muka (bila dicatat sebagai beban). 3. Pendapatan yang masih harus diterima. 4. Pendapatan diterima di muka (bila dicatat sebagai pendapatan). Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu-persatu. 1. Beban yang masih harus dibayar Contoh: Sebuah perusahaan membayar upah mingguan kepada karyawan. Pembayaran upah senantiasa dilakukan pada hari Sabtu untuk 6 hari kerja @ Rp. 10.000,00 = Rp. 60.000,00. Minggu ke I tgl. 6-12-1990 Rp. 60.000,00 Minggu ke II tgl. 13-12-1990 Rp. 60.000,00 Minggu ke III tgl. 20-12-1990 Rp. 60.000,00 Minggu ke IV tgl. 27-12-1990 Rp. 60.000,00 Pada tanggal 27-12-1990 jumlah rekening beban upah adalah Rp. 240.000,00. Pada tanggal 31-12-1990 waktu menutup buku masih terutang upah 3 hari @ Rp. 10.000,00 = Rp. 30.000,00. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat beban upah yang terutang adalah sebagai
Gambar
Buku Pajak Internasional ini semula ditulis dalam tahun 1997 sebagai bahan kuliah mata pelajaran Pajak Internasional di Jurusan Administrasi Pajak Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia. Walaupun tidak banyak mengalami perubahan sistematika dan materi pada tahun 1999 buku ini telah direvisi. Namun dalam tahun 2000 telah terjadi perubahan ketiga Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000. Selain perubahan peraturan perundang-undangan perpajakan tersebut, juga telah terjadi perkembangan yang pesat dalam perdagangan, bisnis dan investasi internasional serta metode pelaksanaannya. Demikian juga jumlah Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang ditutup oleh Indonesia semakin bertambah menjadi lebih dari 50 negara, termasuk renegosiasi dan penutupan P3B (dengan Mauritius). Fenomena yang menonjol berikutnya adalah semakin intensifnya para tax planner untuk menciptakan rekayasa transaksi internasiona

ulang tahun ke 41

http://www.youtube.com/my_videos_edit?ns=1&video_id=V1xbE8FA8pE

kertas kerja

nnmmmmmmmmmmmmmm kertas kerja kls 12
Cara pembayaran perdagangan Internasional 1. Pembayaran Tunai ( cash payment ) : adalah pembayaran yang didasarkan dengan jalan importir menyerahkan sejumlah uang atau dengan mengeluarkan sejumlah cek pada exsportir. Penyerahan tersebut dapat dilaksnakan pada saat barang dikirim kepada importir 2. Pembayaran secara kredit 3. Pembayaran secara kompensasi Adalah penyelesaian pembayaran atara beberapa penduduk suatu negara dengan penduduk negara lainya yang saling mengadakan hubungan perdagangan. 2. Alat pembayaran Internasional 1. Wesel dagang (Bill of Exchange) Pembayaran ini dilaksanakan dengan setelah exportir mengirimkan barang kepada importir. Kemudian exportir mengirimkan surat perintah membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo pada importir untuk ditandatangani. Setelah surat itu ditandatangani oleh importir lalu dikembalikan kepada exportir. Apabila exportir membutuhkan uang tunai wesel tersebut dapat dijual exsportir akan mendapat uang  sampai tangga jatuh
PERKEMBANGAN BESARAN MONETER dalam Miliar Rupiah Data belum tersedia Keterangan : 1) Sejak Juni 2009 menggunakan konsep Aktiva Luar Negeri Bersih (Aset Luar Negeri dikurangi Kewajiban Luar Negeri) menggunakan kurs neraca Bank Indonesia. Sejak September 2009 Kewajiban Luar Negeri termasuk alokasi SDR. 2) Aktiva Domestik Bersih = Uang Primer - Aktiva Luar Negeri Bersih 3) Termasuk kredit dalam rangka channeling 4) Menggunakan konsep IRFCL atas dasar harga berlaku dengan format Official Reserve Asset (ORA). Konsep IRFCL hanya mencakup aset yang tergolong likuid dan penilaiannya menggunakan kurs yang berlaku pada saat akhir periode laporan.

Perdagangan Internasional

Jawablah soal - soal dibawah ini dengan benar! 1. Jelaskan mengenai berbagai jenis kuota impor yang berlaku dalam perdagangan internasional berikut      contohnya 2. Ekspor memiliki beberapa pengertian,jelaskan! 3. Faktor2 apa yang mendorong perdagangan internasional. 4.Jelaskan pengertian keunggulan mutlak dan keunggulan komparative berikut contohnya 5. Tuliskan manfaat apa saja yang diperoleh dari perdagangan internasional

Kebijakan fiskal

Soal perhitungan PBB Diketahui pak ahmad memiliki rumah dengan luas tanah 1000 M 2 ,luas rumah 600M 2, pagar mewah panjangnya 150M   dan tingginya kira – kira 1,5M. NJOP tanah permeter RP.500.000, Bangunan rumah perM 2   RP.1300.000,- pagar per m 2 RP.400.000,- dan NJOPTKP RP. 8.000.000,- dari kondisi tersebut ,maka pak akhad harus membayar PBB sebesar..? Tuan Amir memiliki sebidang tanah 200M 2 dan bangunan 144M 2 yang masing – masing memiliki nilai jual RP. 1.000.000,- dan RP. 800.000,- per M 2 dengan nilai jual obyek tidak kena pajak sebesar RP. 12.000.000,- hitunglah PBB terutang Amir.   Diketahui pak hasan mempunyai   sebidang tanah dan bangunan yang memiliki NJOP sebesar RP. 200.000.000,- dan NJOPTKP untuk daerah tersebut RP. 20.000.000,- berapakah besarnya PBB yang terutang.