Ketenagakerjaan


KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

      Kompetensi dasar    :
      3.3  Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi.

  4.3 Menjelaskan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja
·   Menyebutkan jenis-jenis tenaga kerja
·   Mengidentifikasi masalah ketenagakerjaan
·   Menjelaskan upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja
·   Menjelaskan sistem upah dan pengangguran
·   Menemukan permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi melalui berba
·   Belajar Menganalisis  informasi dan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber belajar

Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
·         Menjelaskan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja
·         Menyebutkan jenis-jenis tenaga kerja
·         Mengidentifikasi masalah ketenagakerjaan
·         Menjelaskan upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja
·         Menjelaskan sistem upah dan pengangguran
·         Menemukan permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi melalui berbagai sumber belajar
·         Menganalisis  informasi dan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber belajar
·         Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi dan cara mengatasinya melalui media lisan dan tulisa


Materi Pembelajaran
·         Pengertian tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja
·         Jenis-jenis tenaga kerja
·         Masalah ketenagakerjaan
·         Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja
·         Sistem upah
·         Pengangguran 
  Kelas                                             : XI IPA      Hari/Tanggal                             : Senen 25 November 2011

  •    Jam ke.                                      : 1,2,9,10
         Jmlah Pertemuan                                  : 4 Jam Pelajaran ( 2 x 45 menit  )

Bahan Ajar:” Masalah Ketenagakerjaan “
Tenaga kerja berarti penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. Definisi lain tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk orang-orang yang menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur terpaksa akibat tidak ada kesempatan kerja. Tenaga kerja dan lapangan pekerjaan masih menjadi bahasan yang menarik di Indonesia. Terlebih jika dikaitkan dengan bonus demografi yang seharusnya punya potensi dan peran besar dalam pembangunan ekonomi nasional. Hampir setiap tahun, tenaga kerja atau buruh di Indonesia selalu turun ke jalan. Masalah yang dibawa selalu, sama yakni soal kesejahteraan.

Mereka selalu menuntut kesejahteraan yang lebih baik . Padahal, setiap tahun pemerintah selalu menaikkan UMP (upah minimum provinsi) yang dijadikan rujukan menentukan besaran upah bagi buruh. Tapi kenyataannya, buruh selalu meminta kenaikan gaji yang lebih besar. Persoalan terkait ketenagakerjaan tidak hanya terjadi di sumber daya manusia (SDM). Hasil kajian Bank Dunia dan CSIS memberi gambaran nyata tentang persoalan dalam penyediaan lapangan pekerjaan. Tingginya angka tenaga kerja tidak berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Akibatnya, angka pengangguran di Indonesia masih tergolong cukup tinggi. Dari hasil kajian Bank Dunia dan LIPI soal ketenagakerjaan di Indonesia, terdapat lima permasalahan yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan pelaku usaha.Berikut paparannya.1.    Outsourcing merana Pekerja alih daya atau outsourcing di Indonesia diyakini sangat jauh dari sejahtera. Gaji mereka saja rata rata berbeda 30 persen dibandingkan karyawan kontrak di perusahaan yang sama. Kepala Kajian Pekerjaan Layak LIPI Nawawi Asmat mengatakan, itu terjadi lantaran pengawasan pemerintah yang sangat lemah. Kondisi ini berbeda dengan Jepang, di mana karyawan outsourcing di sana sangat sejahtera. Indonesia semakin kompleks masalah outsourcing. Jepang ideal sekali dan sangat dilindungi UU nya. Pemerintah Jepang konsen dengan itu. Upah mereka tidak berbeda jauh berstatus kontrak atau tetap.

2.    Digaji kecil Masyarakat miskin di Indonesia tidak hanya dari kalangan pengangguran atau pendidikan rendah. Hasil kajian LIPI menyebutkan, sekitar 43,67 persen pekerja Indonesia saat ini masih berada di bawah garis kemiskinan. Ini terjadi lantaran kecilnya upah dan tingginya harga barang. Kepala Kajian Pekerjaan Layak LIPI Nawawi Asmat mengatakan dalam penelitiannya pada Februari 2012 silam, 57 persen pekerja informal dan 26,2 persen pekerja formal masih berada di bawah garis kemiskinan. Pekerja yang disurvei berasal dari pelbagai bidang. Semisal pertanian, pertambangan, industri, bangunan, perdagangan, angkutan, keuangan, jasa dan lainnya. Rata rata gaji pekerja formal hanya Rp 1.227.109. Sedangkan untuk informa
lhanyaRp779.812.

3.    Lapangan kerja tidak sesuai pendidikan Persoalan pengangguran di Indonesia dipicu tiadanya kesesuaian antara jenjang pendidikan dan ketersediaan lapangan kerja. Kondisi ini memicu tenaga kerja terdidik, justru mengambil lahan pekerjaan kelompok tidak terampil. Berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), lulusan pendidikan tinggi baru 5 persen dari total angkatan kerja. Alhasil, mayoritas pasar buruh diisi oleh alumnus pendidikan dasar dan menengah. Masalahnya, para warga usia muda kesulitan mengakses informasi soal lapangan pekerjaan. Akhirnya, banyak lulusan SMA bersedia melakoni pekerjaan yang seharusnya diperuntukkan untuk lulusan SD dan SMP. Sekitar 20 persen lulusan SMA rela bekerja di sektor tanpa keterampilan, 65 persen semi-skilled. Fenomena ini imbas dari kegagalan lulusan pendidikan tinggi, khususnya para sarjana, yang juga menganggur dan akhirnya mengambil jatah lulusan SMA. Jumlah lulusan perguruan tinggi yang menganggur saat ini lima kali lipat pengangguran dewasa. Situasi ini sudah tidak sehat, apabila dibandingkan dengan mayoritas negara lain berpenghasilan menengah seperti Indonesia.

4.    Akses informasi lapangan kerja sulit Bank Dunia menyoroti fenomena lapangan kerja di Indonesia yang tidak sesuai antara kebutuhan pencari kerja dengan pengusaha sebagai pemberi kerja. Fenomena ini disinyalir muncul akibat ketimpangan informasi, terutama di kalangan anak muda yang baru lulus sekolah. Ekonom Senior Bank Dunia Vivi Alatas mengatakan, 60 persen angkatan kerja muda terlalu mengandalkan model getok tular alias informasi dari hasil obrolan dengan teman atau keluarga. Hal ini menandakan adanya kesulitan angkatan kerja untuk mengakses informasi soal pasar kerja. Kondisi ini, idealnya harus dijembatani oleh pemerintah atau pemberi kerja. Sebab, ketidaktahuan cara mencari kerja bukan hanya dialami lulusan SD atau SMP, melainkan juga SMA hingga sarjana.

Ketrampilan tenaga kerja rendah Pemerintah wajib memediasi institusi pendidikan dan pengusaha. Dalam hal ini, wajib ada pelatihan di luar bursa kerja untuk menambah keterampilan generasi muda yang baru lulus sekolah. Indonesia harus mendorong diadakannya pelatihan keterampilan dari pemberi kerja. Untuk kebijakan seperti ini, kita kalah dari Filipina atau China. Hal ini masih ditambah adanya kekurangan mendasar dari mayoritas tenaga kerja di Indonesia. Kebanyakan mereka hebat dan tekun dalam hal teknis pekerjaan, tapi lemah dalam keterampilan lunak (soft skill). Dari data yang ada, kebanyakan tenaga kerja terampil kita kurang di kecerdasan sikap, kemampuan Bahasa Inggris, serta pengoperasian komputer.


Soal  Ketenagakerjaan
A.   Pilihlah satu jawaban A,B,C,D atau E

1.   Tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan adalah pengertian dari….
A.   angkatan kerja
B.   tenaga kerja
C.  kesempatan kerja
D.  pengangguran
E.   bukan angkatan kerja
2.   Masalah pokok ketenagakerjaan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia adalah....
A.   rendahnya kualitas tenaga kerja
B.   tingginya tingkat produktivitas
C.  kemajuan teknologi
D.  kesempatan kerja yang besar
E.   tingginya minat untuk berwiraswasta
3. Kesempatan kerja merupakan penjabaran dari  UUD 1945 pasal :
A.   Pasal 33 ayat 1
B.   Pasal 27 ayat 2
C.  Pasal 23
D.  Pasal 33 ayat 3
E.   Pasal 33
4.   Jumlah lapangan kerja yang tersedia baik yang sudah terisi baik yang telah ditempati maupun jumlah yang masih kosong disebut…
A.   Kesempatan kerja
B.   Angkatan kerja
C.  Tenaga kerja
D.  Ketenaga kerjaan
E.   Pengangguran
5.Penduduk yang telah memasuki usia kerja yang mencakup orang yang sudah atau sedang bekerja,yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain disebut…
A. kesempatan kerja
B Angkatan kerja
C.Tenaga kerja
D Ketenaga kerjaan
E.Pengangguran

B.    Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1.     Jelaskan pengertian penduduk menurut ILO
2.     Jelaskan pengertian angkatan kerja,tenaga kerja dan kesempatan kerja
3.     Tuliskan bunyi UUD 1945 pasal 27 ayat 2 yang berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan
4.     Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi berapa bagian jelaskan
5.     Berikan perbedaan angkatan kerja dan bukan angkatan keerja







Pengupahan

Upah merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam ketenagakerjaan,karena keinginan orang bekerja adalah untuk mendapatkan upah yang layak guna untuk memenuhi kebutuhan hidup.
1.   Pengertian upah, upah adalah balas jasa untuk faktor produksi tenaga kerja,upah adalah harga untuk faktor produksi tenaga kerja
2.   Teori upah :
a.   Teori upah alami ( wajar) menurut david ricardo upah wajar adalah upah yang cukup memenuhi kebutuhan hidup pekerja beserta keluarganya dan sesuai dengan kemampuan perusahaan
b.   Teori upah besi,menurut ferdinan lassale upah tenaga kerja ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran dipasar akan tertekan kebawah
c.    Teori upah etika,menurut teori ini pembayaran upah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum merupakan perbuatan yang tidak etis
Upah ideal besarnya harus cukup untuk memenuhi kebutuhan yang layak bagi pekerja dan keluarganya,untuk itu selain upah tenaga kerja perlu diberi tunjangan keluarga
3.   Sistem Upah yang berlaku diindonesia :
a.   Upah menurut waktu
b.   Upah menurut satuan hasil
c.    Upah borongan
d.   Sistem bonus
e.   Sistem mitra usaha
4.   Upah minimum,upah yang diperkirakan paling layak untuk memenuhikebutuhan minimum pekerja. Pemerintah mengatur pengupahan melalui menteri tenaga kerja No.05/men/1989 tanggal 29 mei tentang upah minimum.upah minimum dibagi menjadi tiga kreteria al :
1.   Upah minimum regional ( UMR)
2.   Upah sektor regional
3.   Upah minimum sektor regional, upah ini dibagi menjadi dua al:
a.   Upah minimum profinsi ( UMP )

b.   Upah mininum kabupaten/kota ( UMK )




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa KLS XII IPA 3

Buku besar

Bank Sentral Dan Sistem Pembayaran Uji Blok Kls X IPS 1 ( Pembahasan Soal)