Mekanisme Debit dan Kredit Kelas XII IPS 1,2,6,7

 Materi                     : Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Kelas                       : XII IPS 1
Hari/Tanggal           : Jum'at/ 18September 2020 
Jam Ke                    : 2,3,6,7

 Pencatatan transaksi keuangan harus menggunakan akun dan sesuai dengan mekanisme yang benar. Perkiraan/rekening/akun (account) adalah suatu formulir (alat) yang digunakan untuk mencatat penambahan dan pengurangan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban serta untuk menggolongkan transaksitransaksi yang sejenis. Akun-akun tersebut, dapat dikelompokkan menjadi akun riil atau akun neraca dan akun nominal atau akun laba/ rugi. Akun riil terdiri atas akun aktiva, kewajiban, dan modal.



Aktiva (Assets)
Aktiva terdiri atas empat unsur utama, yaitu aktiva lancar, investasi, aktiva tetap berwujud, dan aktiva tetap tidak berwujud.

1) Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva lancar, yaitu uang tunai yang dimiliki perusahaan dan aktiva yang diharapkan mudah untuk dicairkan menjadi uang tunai. Aktiva lancar terdiri atas kas (cash), surat berharga (marketable securities), wesel tagih (notes receivable), piutang usaha (account receivable), persediaan barang dagangan (merchandise inventory), beban dibayar di muka (prepaid expenses), dan per lengkapan (supplies).

2) Investasi (Investment)
Investasi, yaitu bentuk penyertaan jangka panjang yang tujuannya untuk menguasai perusahaan dan tidak akan dijual dalam waktu dekat. Misalnya, investasi dalam saham, investasi dalam obligasi, dan investasi berupa tanah.

3) Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)
Aktiva tetap berwujud, yaitu aktiva yang wujud fisiknya terlihat dan digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasinya serta memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun (satu periode akuntansi). Aktiva tetap, di antaranya peralatan (equip ment), bangunan (building), dan tanah (land).

4) Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)
Aktiva tetap tidak berwujud, yaitu aktiva yang memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, tetapi wujud fisiknya tidak dapat dilihat. Aktiva tetap tidak berwujud, di antaranya goodwill, hak paten, hak cipta, dan merek dagang.



Kewajiban (Liabilities)
Unsur-unsur kewajiban, terdiri atas kewajiban lancar dan ke wajiban jangka panjang.

1) Kewajiban Lancar (Current Liabilities)
Kewajiban lancar, yaitu kewajiban per usa haan kepada pihak lain yang jangka waktu pelunasannya kurang dari satu tahun (satu periode akuntansi). Kewajiban lancar, di antaranya utang usaha (account payable) dan wesel bayar (notes payable).

2) Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liabilities)
Kewajiban jangka panjang, yaitu kewajiban perusahaan pada pihak lain yang akan dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun (lebih dari satu periode akuntansi). Misalnya, utang hipotek dan utang bank jangka panjang.



Modal (Capital)
Modal adalah hak atau tuntutan pemilik dalam suatu perusahaan sebagai akibat adanya modal pokok yang diserahkan untuk memulai suatu usaha. Adapun akun nominal terdiri atas akun pendapatan dan modal.

Silahkan untuk dibloger ini Kalian beri komen sedangkan tugasnya liat soal diclassroom

B.tahap Pencatatan Akuntansi perusahaan Jasa
1. Jurnal
a. bentuk jurnal
b menyusun jurnal umum pada perusahaan jasa



Contoh Jurnal Umum Beserta Tahapan Pembuatannya

Jurnal umum bukanlah hal yang asing bagi seorang akuntan. Jurnal Umum merupakan bagian dari akuntansi. bagi seorang akuntan, jurnal umum sangat penting untuk memberi laporan transaksi keuangan secara kronologi kepada perusahaan.

Jurnal umum akan mencatat transaksi dengan rinci, mulai dari tanggal, nama transaksi, jumlah atau nominal, dan keterangan lainnya. Untuk membuat jurnal umum, Anda harus memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam persamaan dasar dan siklus akuntansi. Meskipun Anda hanya membuat contoh jurnal umum, tetap saja ketentuan persamaan dasar akuntansi perlu Anda terapkan. Karenanya, tidak heran jika ada beberapa orang terutama yang tidak memiliki ilmu akuntansi akan merasa kesulitan untuk membuat jurnal umum. Oleh sebab itu, agar tidak membuat kesalahan saat membuat jurnal umum, berikut akan dibahas mengenai jurnal umum, tahapan pembuatan, cara membuat dan contohnya.

Apa itu Jurnal Umum?

Sebelum membahas tahapan dan contoh jurnal umum, ada baiknya Anda memahami pengetahuan dasar tentang jurnal umum terlebih dahulu. Jurnal umum berfungsi sebagai tempat untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan pada periode tertentu secara sistematis dan kronologis. Untuk membuat jurnal umum, Anda harus paham mengenai saldo normal masing-masing akun. Dalam akuntansi ada lima akun yang perlu Anda tahu posisi saldo normalnya. Agar lebih udah, lihat tabel berikut:

Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipergunakan untuk tempat melakukan pencatatan bagi segala jenis bukti transaksi keuangan yang muncul akibat terjadinya berbagai transaksi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Pada umumnya, jurnal ini dipergunakan dalam akuntansi perusahaan jasa karena pada prinsipnya segala transaksi dalam perusahaan jasa dapat dicatat secara kronologis, sedangkan pada akuntansi perusahaan dagang lebih efektif menggunakan jurnal khusus.

Pembuatan jurnal umum atau disebut juga penjurnalan mempunyai tujuan diantaranya untuk melakukan identifikasi, melakukan penilaian, dan melakukan pencatatan dampak ekonomi dari sebuah transaksi atau beberapa transaksi dalam perusahaan. Selain itu, pencatatan ini juga bertujuan untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi.

 

Tabel Saldo Normal Akun

Nama AkunDebitKreditSaldo Normal
Aset (harta/aktiva)+Debit
Utang (kewajiban)+Kredit
Modal+Kredit
Pendapatan+Kredit
Beban+Debit

Keterangan:

  • Pada saat aset atau harta atau aktiva Anda bertambah maka catatlah pada posisi debit, sementara jika aset berkurang maka catatlah pada posisi kredit. Adapun saldo normal akun aset berada pada debit.
  • Akun utang atau kewajiban berbanding terbalik dengan aset. Jika utang bertambah maka dicatat pada posisi kredit, sementara jika utang Anda berkurang dicatat pada posisi debit. Sehingga saldo normal akun utang atau kewajiban pada sisi kredit.
  • Akun modal sama dengan akun utang, jadi jika modal bertambah dicatat pada posisi kredit dan jika modal berkurang dicatat pada posisi debit. Saldo normal modal pada sisi kredit.
  • Akun pendapatan pun sama dengan akun utang dan modal. Jika pendapatan bertambah maka dicatat pada posisi kredit dan jika pendapatan berkurang catat pada posisi debit. Sehingga saldo normal pendapatan pun pada sisi kredit.
  • Pada akun beban pencatatan sama dengan akun aset. Jika beban bertambah dicatat pada posisi debit, sementara jika beban berkurang dicatat pada posisi kredit. Dan saldo normal beban juga berada pada posisi debit.

Tahapan Membuat Jurnal Umum

Berikut tahapan membuat jurnal umum secara manual yang perlu Anda ketahui.

1. Pahami Persamaan Akuntansi

Untuk membuat jurnal umum dengan benar, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memahami persamaan dasar akuntansi.  Persamaan dasar akuntansi yakni

Aset = Utang + Modal

yang kemudian diperluas menjadi

Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)

Pemahaman persamaan dasar akuntansi yang dimaksud juga berkaitan dengan kelompok-kelompok akun yang masuk didalamnya. Misalnya piutang usaha masuknya kelompok aset, persediaan juga masuk dalam aset dan lain sebagainya. Selain persamaan akuntansi dan kelompok akun lainnya, Anda juga harus memahami saldo normal dari setiap akun. Dengan begitu saat menemui sebuah transaksi, nantinya secara otomatis dapat langsung mengelompokkan.

2. Kumpulkan Bukti Transaksi

Jika langkah pertama berupa pengetahuan, maka langkah kedua ini merupakan langkah langsung dalam praktik. Untuk dapat menuliskan transaksi pada jurnal maka Anda harus memiliki bukti transaksi. Bukti transaksi merupakan dasar yang sangat penting untuk pencatatan sebuah transaksi pada sebuah jurnal, karena tanpa adanya bukti transaksi tidak dapat dicatat pada jurnal. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki bukti transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum. Adapun bukti transaksi dapat berupa nota, faktur, kuitansi, invoice dan lain sebagainya.

3. Identifikasi Transaksi

Langkah selanjutnya mengidentifikasi transaksi. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang boleh dicatat yakni transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan dan dapat dinilai dengan satuan moneter. Oleh karena itu, Anda harus mengidentifikasi transaksi sebelum melakukan pencatatan sehingga hasil pencatatan nantinya benar.

Setelah mengidentifikasi transaksi, tentukanlah pengaruh nya terhadap posisi keuangan. Untuk mempermudah, gunakan lah persamaan dasar akuntansi berikut ini.

Aset = Utang + Modal

Ingat dalam satu transaksi, sekurang-kurangnya dia akan memengaruhi dua akun.

4. Pencatatan Jurnal Umum

Tibalah proses pencatatan dalam jurnal. Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal disebut dengan penjurnalan. Sistem pencatatan yang dipakai yaitu double-entry system, maksudnya setiap transaksi yang dicatat akan berdampak pada dua posisi keuangan debit dan kredit dalam jumlah yang sama. Adapun bentuk atau format jurnal sebgai berikut:

TanggalKeteranganRef.DebitKredit

Cara Membuat Jurnal Umum


jurnal umumKeterangan:

  • No Transaksi: Nomor transaksi akan diberikan dan diurutkan secara otomatis oleh sistem, namun dapat diganti sesuai keinginan. Nomor transaksi ini akan memudahkan Anda dalam melacak data transaksi. Lihat cara pengaturannya di sini.
  • Tgl Transaksi: Pilih tanggal transaksi kapan Anda membuat jurnal umum.
  • Tag: Field ini berfungsi untuk filter. Untuk menambahkan tag baru, Anda dapat mengetikan nama tag baru dan tekan ENTER pada keyboard.
  • Akun: Pilih akun yang akan dicatat sebagai debit atau sebagai kredit. Untuk akun yang membayar, catat pada kolom Kredit. Untuk akun yang menampung beban/biaya, catat pada kolom Debit.
  • Deskripsi: Masukan keterangan biaya. Contoh: Biaya Listrik.
  • Debit: Masukkan saldo debit.
  • Kredit: Masukkan saldo kredit.
  • Memo: Berikan keterangan bila diperlukan.
  1. Selanjutnya Anda Klik “Buat Jurnal Umum” untuk menyimpan jurnal penyesuaian Anda.

Jika Anda sudah membuat Jurnal Umum seperti pada langkah 1 , 2 dan 3, maka Anda bisa mencetaknya dalam bentuk PDF dengan cara:

  1. Klik tombol Cetak & Lihat dan pilih Preview Journal Entry. Anda akan melihat hasil seperti berikut.

jurnal umum2

2. Jika ingin men-download-nya, Anda dapat klik simbol di kanan atas halaman. Sedangkan, jika ingin mencetak langsung (pastikan printer sudah terhubung), Anda dapat klik simbol print di kanan atas halaman.

Jurnal umum

Setelah jurnal umum dibuat, Anda juga dapat melihatnya di Laporan Jurnal atau melakukan pencarian di Daftar Transaksi.

Mudah bukan? hanya perlu memasukkan data kemudian mengikuti petunjuk, jurnal umum pun akan muncul. Untuk itu segera daftarkan bisnis Anda pada Jurnal, dan nikmati kesempatan free trial selama 14 hari.

Contoh Membuat Jurnal Umum

Agar Anda lebih jelas, maka berikut akan disajikan ilustrasi soal untuk membuat contoh jurnal umum.

  1. Tanggal 5 Januari 2018, Pak Jaya menginvestasikan uangnya sebesar Rp500.000.000 pada perusahaannya PT Jaya Abadi.
  2. Tanggal 11 Januari 2018, dibayar uang sejumlah Rp20.000.000 untuk sewa kantor selama satu tahun.
  3. Tanggal 15 Januari 2018 membeli peralatan dan perlangkapan kantor masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan Rp 5.000.000.
  4. Tanggal 20 Januari 2018 menerima pendapatan dari penjualan tunai sebesar Rp10.000.000.
  5. Tanggal 25 Januari 2018 membayar gaji pegawai untuk bulan Januari sebesar Rp20.000.000.

Analisis atau identifikasi transaksi

  1. Setoran modal membuat harta perusahaan bertambah dalam bentuk kas Rp500.000.000 (debit). Modal pak Jaya bertambah Rp500.000.000 pada sisi kredit.
  2. Harta perusahaan berupa kas berkurang Rp20.000.000 (kredit) untuk membayar sewa. Namun, perusahaan juga memiliki aset berupa sewa dibayar dimuka sebesar Rp20.000.000 (debit).
  3. Aset perusahaan berupa peralatan bertambah Rp10.000.000 dan berupa perlengkapan sebesar Rp5.000.000. Tetapi aset berupa kas perusahaan berkurang sebesar Rp15.000.000.
  4. Pendapatan dari penjualan membuat pendapatan bertambah pada sisi kredit sebesar Rp10.000.000. Aset perusahaan berupa kas bertambah Rp10.000.000 (debit).
  5. Beban gaji bertambah Rp25.000.000 (debit). Aset perusahaan berupa kas berkurang sebesar Rp25.000.000 (kredit).

Komentar

  1. Assalamualaikum
    Nama : Anzela Hayatun Nuffus
    Kelas: XII IPS 2

    MasyaAllah jazakillah Khoiron ibu materinya sangat mudah dipahami dan dimengerti dan sangat membantu saya dalam memahami pelajaran

    BalasHapus
  2. Masya Allah ibu jazakillah khoir materinya dan penjelasan nya bantu Anzeli buat bisa mudah paham🙏

    BalasHapus
  3. Silva ayu ningsih, 12 ips 1
    Terimakasih banyak bu materinya

    BalasHapus
  4. Muhammad jofandio akbar
    XII IPS 1
    Terima kasih banyak ya bu atas materinya.

    BalasHapus
  5. Friska prisilia
    12 Ips 1
    Terima kasih bu materinya sangat membantu

    BalasHapus
  6. Chika Utami azzahra
    12 IPS 1
    Terimakasih Bu materinya

    BalasHapus
  7. Sofia Ananta
    12 IPS 1
    Terima Kasih bu untuk materinya

    BalasHapus
  8. Mutiara zhafarina utami
    12 IPS 1
    Terima kasih banyak bu, materinya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  9. Sevia Ananda Putri
    12 IPS 2
    Alhamdulillah materi tentang siklus akuntansi perusahaan jasa dijelaskan cukup rinci dan mudah dipahami. Terima kasih ibu atas materi yang diberikan

    BalasHapus
  10. Qori Puspa Rani
    12 ips 2
    Terima kasihh ibu materinyaaa sangat jelass

    BalasHapus
  11. Muafii aisy ikhsan
    12 ips 1
    Makasih bu materinya

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Dhea Fitri Amanda
    12 IPS 2
    Alhamdulillah materi tentang siklus akuntansi perusahaan jasa dijelaskan cukup rinci dan mudah dipahami. Terima kasih ibu atas materi yang diberikan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa KLS XII IPA 3

Buku besar

Bank Sentral Dan Sistem Pembayaran Uji Blok Kls X IPS 1 ( Pembahasan Soal)