EKONOMI KELAS XI IPS 3 INDEKS HARGA DAN INFLASI

  Nama materi                 : Ekonomi

Hari/Tanggal                : Selasa/17 November 2020

Kelas                            : XI IPS 3

Jam Ke                         : 3,4

Kd. 3.4                         : Indeks Harga dan Inflasi

                                     : Inflasi

                                     : Permintaan dan penawaran uang

Apa Itu Inflasi?

Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus sehubungan dengan mekanisme pasar yang dipengaruhi banyak faktor, seperti peningkatan konsumsi masyarakat, likuiditas di pasar yang berlebih sehingga memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, hingga ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi merupakan indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan inflasi dianggap terjadi apabila proses kenaikan harga berlangsung terus-menerus dan saling berpengaruh satu sama lain. Terdapat banyak cara untuk mengukur laju inflasi, namun dua cara yang paling sering digunakan adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Deflator PDB.

Penyebab Inflasi

Terjadinya inflasi disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu:

1.    Tarikan permintaan (demand pull inflation). Inflasi ini disebabkan permintaan atau daya tarik masyarakat yang tinggi pada suatu barang atau jasa, yang mana biasanya dipicu dari membanjirnya likuiditas di pasar, sehingga permintaan jadi tinggi dan memicu perubahan tingkat harga. Peningkatan permintaan ini menyebabkan harga faktor produksi meningkat.

2.    Desakan (tekanan) produksi atau distribusi (cost push inflation). Inflasi ini disebabkan dorongan kenaikan biaya produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus-menerus. Biasanya inflasi jenis ini dipengaruhi desakan biaya faktor produksi yang terus meningkat, kelangkaan produksi, dan/atau kelangkaan distribusi.

3.    Inflasi campuran (mixed inflation). Inflasi ini terjadi akibat kenaikan penawaran dan permintaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara keduanya. Misalnya, ketika permintaan pada barang/jasa A meningkat, lalu menyebabkan persediaan barang/jasa A turun sedangkan pengganti atau substitusinya terbatas atau tidak ada. Ketidakseimbangan ini akan mengakibatkan terjadinya inflasi.

Jenis-jenis Inflasi

Berdasarkan kenaikan harga

Berdasarkan kenaikan harga, inflasi dibagi ke dalam 4 jenis, yaitu:

  1. Inflasi ringan: kenaikan harga di bawah 10% dalam setahun.
  2. Inflasi sedang: kenaikan harga di antara 10% - 30% dalam setahun.
  3. Inflasi berat: kenaikan harga di antara 30% - 100% dalam setahun
  4. Hiperinflasi (inflasi tak terkendali): kenaikan harga di atas 100% dalam setahun.

Berdasarkan asalnya

Berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi 2, yaitu:

1.    Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation)

2.    Inflasi dari luar negeri (imported inflation)

Berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga

Berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga, inflasi dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Inflasi tertutup (closed inflation). Kenaikan harga yang terjadi hanya berhubungan dengan satu atau dua barang tertentu.
  2. Inflasi terbuka (open inflation). Kenaikan harga yang terjadi pada semua barang secara umum.
  3. Hiperinflasi. Serangan inflasi yang sangat hebat sehingga harga barang/jasa terus berubah dan meningkat setiap saat, akibatnya orang-orang tidak dapat menahan uang lebih lama karena nilai uang terus merosot.

 A.TEORI PERMINTAAN UANG

 Squad, permintaan uang disini diartikan sebagai suatu kebutuhan masyarakat akan uang tunai. Jadi kalau masyarakat butuh uang bearti muncul permintaan uang. Nah, berdasarkan teorinya permintaan uang dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Teori Liquidity Preference Keynes

Menurut Teori Keynes ada tiga motivasi orang memegang uang, yaitu untuk transaksi, berjaga-jaga, dan memperoleh keuntungan. Nah, berikut penjelasannya:

a) Motif Transaksi 

Masyarakat memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah kegiatan transaksi sehari-hari. Contohnya, kalau kamu ingin membeli pensil di koperasi bayarnya harus dengan uang cash  (transaksi jual beli).

b) Motif Berjaga-jaga 

Squad, arti dari berjaga-jaga disini adalah untuk persiapan menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan atau yang tidak terduga. Misalnya, sakit atau mengalami kecelakaan kalau tidak punya tabungan, bagaimana bayarnya hayo?

c) Motif Mendapatkan Keuntungan

Nama lain dari motif ini adalah motivasi spekulasi. Misalnya, kamu membeli emas saat harga emas sedang rendah dan menjualnya kembali saat harga emas tersebut naik. Nah, disinilah maksud dari sepkulan, selisih harga beli dan jual dapat menghasilkan keuntungan.


 2. Teori Kuantitas (Klasik)

Teori klasik ini membahas tentang hubungan antara penawaran dan permintaan, menitikberatkan uang dari sudut pandang kuantitas. Eits, ternyata dalam teori ini muncul dua pandangan dari dua tokoh besar yaitu David Ricardo dan Irving Fisher. 


TEORI PENAWARAN UANG

Selanjutnya adalah penawaran uang yang merupakan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jangan sedih, penawaran uang juga ada teorinya, yakni: 

a. Teori Penawaran Uang Tanpa Bank

Teori ini merupakan gambaran dari sistem standar emas, ketika emas menjadi satu-satunya alat pembayaran. Jumlah uang beredar atau uang yang ditawarkan di masyarakat naik atau turun sesuai dengan tersedianya emas di masyarakat.

b. Teori Penawaran Uang Modern

Dalam sistem standar kertas dengan otoritas moneter yakni Bank Sentral yang memproduksi uang primer. Lembaga keuangan (perbankan) merupakan produsen uang sekunder bagi masyarakat. Keduanya berhubungan sangat erat karena uang sekunder (uang giral) hanya bisa tumbuh karena ada uang primer

 Tugas kalian :

Silahkan baca materi bloger kemudian kerjakan latihannya di classroom


Description: Cermati

Top of Form

Bottom of Form

·         Kartu Kredit 

·         Pinjam 

·         Asura 

·         Top-up & Tagih

·         M


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan Akuntansi Kelas XII IPA 2

Uji Blok Persamaan Akuntansi Kelas XII IPS 2

Perencanaan Produk Aksesoris Rumah Tangga Kelas X. 1